Sabtu, 28 Maret 2015
serangga paling beracun
Semut Bulldog atau dikenal dengan “semut
banteng” adalah semut besar yang agresif, yang
memiliki rahang panjang, lurus, kuat dan
sengatannya sangaat berracun. Semut banteng
adalah salah satu semut paling agresif di
Australia. Ada lebih dari 90 spesies semut
banteng di Australia dan mereka termasuk dalam
Ordo Hymenoptera dan Keluarga Formicidae dan
diklasifikasikan secara berbeda sesuai dengan
panjang antena mereka.
Banyak spesies semut banteng yang memiliki
warna merah atau oranye terang di kepala atau
perut mereka dan salah satu yang terbesar dari
setiap spesies semut berukuran sampai 1,5 inci
(3,8 cm) panjangnya. Semut banteng memakan
nektar dari tanaman dan memangsa serangga.
Mereka membangun sarang mereka di bawah
tanah dengan hanya sebuah pintu masuk yang
kecil.
Nama semut bulldog diberikan kepada mereka
karena cengkraman yang kuat dan gigitan yang
buas. Mereka akan menjaga sarang mereka
dengan ganas dan tidak memiliki masalah dalam
hal menyerang penyusup dari berbagai ukuran
yang datang terlalu dekat, terutama anak-anak.
Beberapa semut banteng dikenal sebagai “semut
peloncat” yang akan melompat pada setiap
penyusup yang datang.
Bagi Semut Banteng Australia, senja adalah
waktu yang tepat untuk mencari makanan dan
pulang pada malam harinya.
Menurut penilitan
dari Vision Centre (VC) di Australia dan The
Australia National University (ANU) diungkapkan
bahwa 10 persen semut ini membutuhkan waktu
yang lebih lama saat pulang ke sarangnya saat
malam menjelang, dibandingkan saat pergi
mencari makanan.
Padahal, semut ini punya lensa dan fotoreseptor
yang akan melebar dan membesar untuk
membantu penglihatan mereka saat gelap. Lensa
dan fotoreseptor yang dimaksud adalah syaraf
yang ada pada retina semut, yang berfungsi
mengubah cahaya yang masuk ke retina sebagai
navigasi jalan untuk mereka.
Hal ini terjadi, dikarenakan pencahayaan yang
terlalu gelap membuat objek kurang begitu
terlihat. Semut malam ini pun berjalan lebih
lambat, berhenti lebih sering dengan jeda waktu
yang lebih panjang dan lama untuk
mengumpulkan makanan. Terkadang semut yang
dijuluki semut terbesar di dunia ini, juga
memanfaatkan ojek-objek di sekitarnya untuk
membantu menemukan sarang mereka.
Meskipun punya kebiasaan yang unik, semut yang
banyak ditemukan di Australia dan New Caledonia
ini punya perilaku yang agresif dan sengatannya
yang berbahaya. Racun semut ini bisa
menimbulkan syok anafilaksis atau
pembengkakan pada kulit kita, bahkan bisa
mematikan kalau nggak segera ditangani.
Gejalanya diawali dengan tonjolan di kulit, gatal,
lalu wajah dan kulit tenggorokan mulai berwarna
kemerahan, dan bibir membengkak.
Sumber http://lampukecil.com
http://m.gadis.co.id
Foto http://faunague.blogspot.in
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentarnya, tetapi dengan bahasa yang sopan.